Langsung ke konten utama

NEW NORMAL


Berbagai prosedur terkait dengan Protokol Kesehatan di tengah Pandemi COVID-19 yang melanda secara global ini menuntut perilaku Kebiasaan baru atau diistilahkan dengan NEW NORMAL.

Seluruh sektor kehidupan termasuk penyelenggaraan jasa Event Organizer diwajibkan mengacu pada aturan dan prosedur Protokol Kesehatan ini.

PROTOKOL KESEHATAN BIDANG EO MICE

Protokol kesehatan terkait penyelenggaraan event ini diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang Protokol Kesehatan bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Dalam aturan itu dijabarkan, penyelenggaraan event yang dimaksud adalah seminar, konferensi nasional maupun internasional, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran.

Penyelenggaraan event/pertemuan merupakan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan orang-orang di satu tempat, melakukan serangkaian aktivitas yang teratur untuk memperoleh suatu informasi atau menyaksikan suatu kejadian. Jenis-jenis penyelenggaraan event atau kegiatan seperti penyelenggaraan seminar, konferensi nasional maupun internasional, perjalanan insentif, konferensi dan pameran. Kegiatan ini berpotensi terjadinya penularan COVID-19 karena mengumpulkan orang dalam waktu dan tempat yang sama.

Untuk itu perlu dilakukan upaya pencegahan penularan COVID-19 dengan penerapan protokol kesehatan yang diatur di bawah ini. Terhadap event atau kegiatan tertentu yang secara khusus protokol kesehatannya telah diatur maka mengacu pada protokol kesehatan tersebut.
Bagi Pengelola/Penyelenggara/Pelaku Usaha
  1. Memperhatikan informasi terkini serta himbauan dan instruksi pemerintah pusat dan pemerintah daerah terkait COVID-19 di wilayahnya. Informasi secara berkala dapat diakses pada laman https://infeksiemerging.kemkes.go.id, www.covid19.go.id, dan kebijakan pemerintah daerah setempat.
  2. Memastikan seluruh pekerja/tim yang terlibat memahami tentang pencegahan penularan COVID-19.
  3. Memasang media informasi di lokasi-lokasi strategis untuk mengingatkan pengunjung/peserta agar selalu mengikuti ketentuan jaga jarak minimal 1 meter, menjaga kebersihan tangan dan kedisiplinan penggunaan masker.
  4. Menyediakan fasilitas cuci tangan pakai sabun yang memadai dan mudah diakses oleh pekerja/peserta /pengunjung.
  5. Menyediakan hand sanitizer di area pertemuan/kegiatan seperti pintu masuk, lobi, meja resepsionis/registrasi, pintu lift dan area publik lainnya.
  6. Jika pertemuan dilakukan di dalam ruangan, selalu menjaga kualitas udara di ruangan dengan mengoptimalkan sirkulasi udara dan sinar matahari, serta melakukan pembersihan filter AC.
  7. Melakukan pembersihan dan disinfeksi secara berkala (paling sedikit tiga kali sehari) terutama pada pegangan pintu dan tangga, kursi, meja, mikrofon, tombol lift, pintu toilet dan fasilitas umum lainnya.
  8. Larangan masuk bagi pengunjung/peserta/petugas/pekerja yang memiliki gejala demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan/atau sesak napas.
  9. Proses pelaksanaan kegiatan:
  • Pre Event
  • Saat tamu Datang
  • Saat Pelaksanaan
  • Saat tamu Meninggalkan Lokasi
a) Pre-event/sebelum pertemuan
  1. Tetapkan batas jumlah tamu/peserta yang dapat menghadiri langsung pertemuan/event sesuai kapasitas venue.
  2. Mengatur tata letak (layout) tempat pertemuan/event (kursi, meja, booth, lorong) untuk memenuhi aturan jarak fisik minimal 1 meter.
  3. Sediakan ruang khusus di luar tempat pertemuan/event sebagai pos kesehatan dengan tim kesehatan.
  4. Menyebarkan informasi melalui surat elektronik/pesan digital kepada pengunjung/peserta mengenai protokol kesehatan yang harus diterapkan saat mengikuti kegiatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak minimal 1 meter, cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer dan etika batuk dan bersin.
  5. Reservasi/pendaftaran assessment dan mengisi form self risiko COVID-19 secara online (form 1), jika hasil self assessment terdapat risiko besar maka tidak diperkenankan mengikuti acara pertemuan/kegiatan. 
  6. Pembayaran dilakukan secara daring (online).
  7. Untuk peserta/pengunjung dari negeri, penerapan cegah keberangkatan/kedatangan luar daerah/luar tangkal penyakit saat mengikuti ketentuan protokol kesehatan peraturan yang berlaku.
  8. Memastikan pelaksanaan dilakukan oleh semua pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut termasuk pihak ketiga (vendor makanan/vendor sound system dan kelistrikan/vendor lainnya yang terkait langsung.
  9. Menyediakan alat pengecekan suhu di pintu masuk bagi seluruh pengunjung/peserta/pekerja/pihak lain yang terlibat.
  10. Mempertimbangkan penggunaan inovasi digital dan teknologi untuk mengintegrasikan pengalaman virtual sebagai bagian dari acara/event.
  11. Menginformasikan kepada peserta untuk membawa peralatan pribadi seperti alat sholat, alat tulis dan lain sebagainya.
  12. Menyiapkan rencana/prosedur kesehatan, mitigasi paparan dan evakuasi darurat yang sesuai dengan pertemuan/event yang direncanakan.
b) Ketibaan tamu/peserta
  1. Memastikan semua yang terlibat dalam kegiatan tersebut dalam kondisi sehat dengan melakukan pengukuran suhu tubuh di pintu masuk. Apabila ditemukan suhu > 37,3 derajat C (2 kali pemeriksaan dengan jarak 5 menit), maka tidak diperkenankan masuk ke acara pertemuan/kegiatan.
  2. Memastikan semua yang terlibat tetap menjaga jarak minimal 1 meter dengan berbagai cara, antara lain seperti penerapan prosedur antrian, memberi tanda khusus di lantai, membuat jadwal masuk pengunjung dan dibagi-bagi beberapa gelombang atau pengunjung diberi pilihan jam kedatangan dan pilihan pintu masuk, pada saat memesan tiket, dan lain sebagainya.
  3. Menyiapkan petugas di sepanjang antrian untuk mengawasi aturan jaga jarak, pakai masker, sekaligus sebagai pemberi informasi kepada pengunjung/peserta.
c) Saat tamu/peserta berada di tempat pertemuan/event
  1. Jika menggunakan tempat duduk, kursi diatur berjarak 1 meter atau untuk kursi permanen dikosongkan beberapa kursi untuk memenuhi aturan jaga jarak.
  2. Tidak meletakkan item/barang yang ada di meja tamu/peserta dan menyediakan item/barang yang dikemas secara tunggal jika memungkinkan seperti alat tulis, gelas minum dan lain-lain.
  3. Tidak dianjurkan untuk menyelenggarakan event dengan model pengunjung/penonton berdiri (tidak disediakan tempat duduk) seperti kelas festival dikarenakan sulit menerapkan prinsip jaga jarak.
  4. Penerapan jaga jarak dapat dilakukan dengan cara memberikan tanda di lantai minimal 1 meter.
  5. Jika menyediakan makan/minum yang disediakan diolah dan disajikan secara higienis. Bila perlu, anjurkan tamu/peserta untuk membawa botol minum sendiri, disediakan dengan sistem konter/stall dan menyediakan pelayan yang mengambilkan makanan/minuman.
  6. Bila mungkin, pengunjung disarankan membawa alat makan sendiri (sendok, garpu, sumpit)
d) Saat tamu/peserta meninggalkan tempat pertemuan/event
  1. Pengaturan jalur keluar bagi tamu/peserta agar tidak terjadi kerumunan seperti pengunjung yang duduk di paling belakang atau terdekat dengan pintu keluar diatur keluar terlebih dahulu, diatur keluar baris per baris, sampai barisan terdepan dan lain-lain.
  2. Memastikan proses disinfeksi meja dan kursi serta peralatan yang telah digunakan tamu/peserta dilakukan dengan tingkat kebersihan yang lebih tinggi.
  3. Memastikan untuk menggunakan sarung tangan dan masker saat melakukan pekerjaan pembersihan dan saat menangani limbah dan sampah di tempat pertemuan.
  4. Melakukan pemantauan kesehatan tim/panitia/ penyelenggara.

ARTIKEL BLOG :


Postingan populer dari blog ini

WISATA NOAH PARK LEMBANG | Tempat Outbound di Bandung

Wisata Noah Park Lembang | Tempat Outbound di Bandung. Kota Bandung Jawa Barat merupakan salah satu tujuan wisata yang paling banyak dikunjungi wisatawan baik dari lokal atau wisatawan nusantara ataupun wisatawan mancanegara. Termasuk salah satunya adalah paket wisata outbound. Wisata Outbound di Bandung, kini makin banyak ragam jenisnya yang tersebar di beberapa kota kabupaten yang ada di Bandung. Pilihan aktifitas outbound yang banyak dicari untuk melengkapi kegiatan outing gathering perusahaan, sekolah ataupun organisasi ini tersebari di beberapa tempat wisata outbound seperti Pangalengan, Ciwidey serta kota Lembang Bandung. Wisata Outbound di Lembang Bandung Sebagai salah satu tempat wisata di Bandung, kota Lembang  memberikan banyak pilihan tempat yang dapat dikunjungi untuk berkegiatan outbound.  Mulai dari jenis outbound rekreasi, outbound training, outbound adventure, outbound challange, outbound edukasi sampai dengan outbound urban tersedia di kota Lembang Bandung.

Lembang Tempat offroad di Bandung, menyediakan beberapa PAKET OFFROAD UNTUK OUTBOUND GATHERING

Lembang salah satu destinasi kegiatan Gathering Outbound dari Company maupun Family Gathering. Berbagai aktifitas dikemas di wilayah tujuan wisata di daerah Bandung Barat ini. Dengan alam yang masih asri , udara yang sejuk serta area hutan wisata dan pegunungan yang hijau, menjadikan Lembang tempat yang cocok untuk kegiatan Offroad dengan Landrover di Lembang Bandung. PAKET OFFROAD DI LEMBANG Paket Lembang Offroad Landrover di Bandung  ini ditawarkan oleh EXXO INDONESIA sebagai komponen Outbound Adventure dengan kemasan konsep yang berbeda. Program ini ditawarkan dengan konsep Fun & Light, Middle, atau Challange, tergantung konsep yang diinginkan. Paket Offroad Lembang ditawarkan untuk daerah Lembang, Bandung dan sekitarnya , terdiri dari beberapa paket pilihan dengan JUMLAH MINIMUM PESERTA 30 orang : A. BASIC OFFROAD PACKAGE Merupakan paket perjalanan / adventure dengan menggunakan kendaraan landrover dengan   route menjelajahi jalur standart offro

WISATA MOTOR TRAIL BANDUNG | Paket Outbound Offroad Penuh Tantangan

Paket Wisata Motor Trail di Bandung . Bermain motor trail sambil berkegiatan offroad ? Paket offroad dengan kemasan wisata motor trail  saat ini jadi kemasan paket outbound offroad yang makin populer. Wisata motor trail ini menawarkan konsep outbound "out of the box" di Bandung. Sebelum membahas motor trail sebagai salah satu kemasan wisata paket baru di Bandung, baiknya kalian mengetahui apakah motor trail itu ? Apa bedanya dengan motocross. Motor Trail merupakan motor allroad atau dual sport. Karena Motor Trail bisa dipakai di jalan raya dan juga untuk offroad. Bagi orang awam, motor trail dan, motorcross, pasti terlihat sama saja karena memang sekilas bentuknya mirip. Dari segi penampilan, fisik kedua jenis motor ini memang mirip misalnya body yang ramping dan tinggi, penggunaan spakbor yang khas, dan juga bunyinya yang nyaring. MOTOR TRAIL : BISA DIGUNAKAN DI JALAN RAYA Motor trail disebut juga dengan dual sport atau motor all road. Ini karena motor ini m